[mks_dropcap style=”rounded” size=”52″ bg_color=”#000000″ txt_color=”#3bcc28″]M[/mks_dropcap]eskipun terdengar canggih, namun pada saat ini Augmented Reality masih jarang kita lihat penggunaannya dalam kehidupan sehari – hari. Setidaknya, tidak sedalam penggunaan RFID dalam sistem absensi dan parking system di kehidupan kita.

Penerapan Augmented Reality masih terdengar mengawang – awang atau futuristik. Misalnya saja toko tanpa memamerkan etalase benda yang dijual melainkan hanya gambar di poster untuk kemudian di pindai dengan perangkat smartphone sehingga terlihat bentuknya secara virtual 3 dimensi. Saat ini toko seperti itu masih jarang kita temui, namun di masa depan, mungkin akan terjadi penetrasi yang lebih dalam.

Contoh lain yang saya rasa sudah mulai banyak digunakan adalah metode pembelajaran mengenal bentuk untuk anak taman kanak-kanak. Skenarionya sederhana. Anak – anak diberikan setumpuk kartu, kemudian orang tua memindai gambar di kartu itu satu persatu menggunakan smartphone untuk kemudian memunculkan visualisasi 3 dimensi melalui layar perangkat cerdas.

Tapi memang sulit agaknya Saya rasa memimpikan Augmented Reality bisa digunakan di berbagai segi kehidupan dikarenakan beberapa sebab :

1. AR berkebalikan dengan RFID. Kalau RFID yang kita butuhkan adalah kartunya, sementara perangkat membacanya disediakan oleh pemilik kepentingan (vendor). Sementara AR yang kita butuhkan readernya (smartphone), sementara gambar/kartunya justru disediakan oleh yang memiliki kepentingan. Ini berarti untuk menggunakan AR perangkatnya yang mahal tidak seperti RFID yang kartunya murah untuk diperoleh.
2. Karena AR membebankan user dengan smartphone, maka beban ketebelece seperti ketersediaan jaringan (paket data), kesesuaian teknologi smartphone untuk membaca pola, dibebankan kepada user. Hal ini membuat vendor ragu tentang seberapa dalam teknologi AR bisa menjangkau pasar dna membuatnya menjadi mobile.

Meskipun begitu, saya juga perlu memberi kredit pada beberapa teknologi AR yang kini sudah banyak prototypenya dan bisa kita lihat di youtube. Diantaranya :

1. GPS Turn – by – turn Navigation. Bayangkan lapisan kaca Helm Anda ditanam dengan teknologi AR. Dengan sistem Navigasi dan GPS, maka helm Anda bisa secanggih Helm Iron Man dengan menunjukkan arah perjalanan sampai ke informasi – informasi artifak di sekeliling Anda. it will be called : Smarthelmet!
2. Learning to cook. Ide lain yang kini sedang dikembangkan prototypenya adalah perangkat kompor yang dilengkapi layar transparan untuk memandu Anda belajar memasak. Di atas layar Anda akan melihat visualisasi 3D spatula yang menari di atas wajan, sementara di bawah layarnya Anda akan mencocokkan spatula BENERAN dengan visualisasinya untuk mengikuti tarian spatula virtual sampai Anda mahir memasak. Berarti ini sebutannya : “SmartStove“!
3. DIY Car Repair. Bayangkan Anda harus memperbaiki mobil yang mogok justru saat Anda sedang asyik bepergian. Dengan pengetahuan umum yang seadanya, rasanya kita ingin buru – buru mencari bengkel terdekat. Sebuah solusi AR bisa memecah kebuntuan itu dengan menunjukkan cara memperbaiki mobil Anda melalui perangkat AR yang dibenamkan ke dalam smartphone. DI layar perangkat cerdas Anda akan dibimbing selangkah demi selangkah memperbaiki mobil Anda sendiri.
4. Konstruksi. Bayangkan Anda ingin merenovasi ruang dalam rumah Anda. Alih – alih mendesain seacara 2 Dimensi, Anda bisa membayangkannya lebih realistis jika menggunakan AR. Sehingga Anda tahu rasa ‘dapet‘ nya kalau desain yang telah Anda rancang benar – benar diterapkan secara Real.

Time always changing brother. Saya yakin akan semakin banyak penerapan AR di berbagai kehidupan kita, dan saya semakin gak sabar untuk merasakannya!