Game + Mengajar di Kelas = Gamifikasi


Semua orang pasti pernah bermain. Entah itu di masa kecilnya atau juga berlanjut hingga kehidupan dewasa. Bisa berupa permainan tradisional seperti petak umpet, boy-boyan atau bebentengan. Bisa juga kalau anak jaman sekarang bermain game digital berbasis konsol seperti PS4 atau game smartphone seperti angry birds dan lainnya. Permainan adalah bagian dari setiap budaya dan sebuah pengalaman yang dialami setiap manusia. Nah, Gamifikasi – sederhananya- adalah mengambil elemen dari game untuk kemudian diintegrasikan ke dalam instruksi pembelajaran. Proses integrasi ini membuka peluang untuk proses keterlibatan yang lebih luas, perserta didik yang lebih termotivasi dan membuat pembelajaran yang tidak hanya terasa menyenangkan, tetapi benar – benar menyenangkan.

Peserta didik yang merasa senang dan terlibat dalam proses belajar akan memiliki retensi dan daya ingat yang lebih baik, daripada peserta didik yang dibuat menderita melalui instruksi statis yang membosankan. Saya seorang dosen dan juga aktif bermain game dna saya tahu betapa sesuatu jika dikerjakan secara menyenangkan maka tak terasa beban meski itu adalah suatu pekerjaan yang berat. Saya senang bisa mentransformasi pembelajaran dengan rasa ‘permainan’. Ke depannya saya ingin membahas berbagai studi kasus gamifikasi dan membahas sains juga teori dibalik bagaimana gamifikasi bisa memotivasi dan melibatkan peserta didik.

Mengetahui sains dan teori di balik gamifikasi akan membantu Anda memahami metode terbaik untuk menerapkan konsep ini. Dengan menggunakan elemen permainan yang umum seperti cerita, umpan balik dan misteri, Anda bisa menciptakan acara pembelajaran yang menarik yang akan menangkap imajinasi dan perhatian peserta didik Anda. Lebih jauh gamifikasi bisa membantu mereka untuk mempertahankan dan menerapkan pelajaran yang Anda ajarkan.

Nantikan tulisan saya lebih jauh. Bermain, belajar, dan bersenang-senanglah!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *