Mati, Hidup, Mati, Hidup lagi


Anakku lagi gak bisa tidur. Setelah netek dari uminya, dikira mata terpejam pertanda tidur. Setelah diletakkan ke kasur eh.. bangun lagi. Eaa… eaa…
Jadi sebagai peneman aktivitas saya mendampingi istri (ciee) mari kita ngeblog sesuatu yang penting untuk dibahas. Apalagi kalau bukan “Kehidupan..” (seduh kopi dulu).
Hidup kita ada dua kali. Yang pertama hidup di dunia. Terbatas, sebentar, dan serba tak pasti. Yang kedua adalah kehidupan akhirat. Tidak terbatas, sangat lama (abadi), dan pasti antara bahagia di surga atau menderita di neraka.
Mati juga dua kali. Mati pertama adalah mati sebelum kita dilahirkan ke dunia. Mati ke dua adalah “jembatan” dari kehidupan dunia yang fana menuju kehidupan abadi di akhirat.
Dari 4 peristiwa beruntun ini (Mati-Hidup-Mati-Hidup), kita sudah melalui satu tahap mati dan sedang menjalani satu tahap hidup. Masih tersisa satu tahap mati dan satu tahap hidup lagi.
Jadi, kalau ada yang bertanya “memangnya ada kehidupan lagi setelah nanti mati?” jawab saja “bukankah sebelum kamu hidup sekarang ini sudah pernah mati sebelumnya?”
Mati setelah hidup, hidup setelah mati, ah semuanya gampang buat Allah. Yang penting, apa yang sudah kita persiapkan sebagai bekal kita untuk kehidupan kita yang kedua nanti?
قَالُوا رَبَّنَا أَمَتَّنَا اثْنَتَيْنِ وَأَحْيَيْتَنَا اثْنَتَيْنِ فَاعْتَرَفْنَا بِذُنُوبِنَا فَهَلْ إِلَى خُرُوجٍ مِنْ سَبِيلٍ (١١)
“mereka menjawab: “Ya Tuhan Kami


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *