Scientific Paper : Noun VS Verb, Siapa yang Menang?


Dalam menulis paper perlu diperhatikan bobot bahasa yang digunakan. Kalau paper kita terlalu menggunakan istilah – istilah yang bikin otak kita ngepul, maka perlu direvisi sehingga ringan untuk dibaca.

Seperti contohnya paragraf berikut ini :

2015-11-18_16-57-10

bandingkan dengan hasil revisinya :

2015-11-18_16-57-21

Yang sudah direvisi terasa lebih ringan dibaca karena lebih hemat dari noun yang bikin puyeng. Tidak hanya itu, beberapa noun dapat dirubah jadi verb sehingga lebih enak dibacanya.

Lesson learnednya adalah :

2015-11-18_17-04-49

Awareness

Ada sebuah quote yang bagus mengenai tulisan yang sulit dipahami:

2015-11-18_17-31-11

Dalam dunia akademik, hanya ada 2 kata dalam kamus  : publish atau binasa (perish). Well,  itu mungkin yang bikin kenapa kita sering merasa gak butuh orang lain mau baca paper kita atau enggak. Daripada binasa.

Tapi, tidak aware dengan perkara ini sama saja dengan menghambat kemajuan ilmu pengetahuan. Kita menulis hanya untuk menggugurkan kewajiban. Pertanyaannya : mau sampai kapan kita kayak gitu? Menulis lalu gak dibaca orang. Menulis lagi lalu gak dibaca orang. Sungguh menyedihkan….


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *