Siap Siap jadi ‘Keblinger’ Saat Bermain Pokemon GO


Sejak saya Mudik di Lampung, game Android Pokemon GO sudah jadi pembicaraan dimana – mana. Di medsos rame banget. Banyak yang prokontra terkait game ini, tapi setidaknya Augmented Reality mulai mendapat tempat di hati para tech junkie khususnya Indonesia.

Game berbasis GPS yang dipadukan dengan pengalaman Augmented Reality (AR) ini memang memberikan pengalaman baru bagi penyuka game di dunia. Kehebatannya terlihat dari jumlah unduhan yang mencapai 10 juta unduhan hanya dalam seminggu. Mega awesome isnt it?

Game ini mengajak pemain mencari monster pokemon di “dunia nyata” dengan menggunakan smartphone mereka. Radar GPS akan menunjukkan dimana keberadaan monster dan saat keberadaan Monster semakin dekat, pemain diminta menangkapnya dengan memindai situasi sekitar menggunakan AR lalu melempar bola pokemon secara virtual. Sekilas gameplaynya mirip Ghostbuster saat akan menangkap hantu tapi ini monsternya lucu – lucu sehingga tidak menakutkan.

Saya berandai – andai, kalau Google berkenan merilis API nya, maka saya akan membuat versi “hantu indonesia” dari Game ini. Jadi nanti kayak pemburu hantu gitu guys. Nangkep pocong, tuyul sampai genderuwo virtual hehehe…

Perjuangan 20 Tahun

Mungkin kamu gak akan nyangka bahwa riset yang dilakukan pembuat game ini ternyata memakan waktu selama 20 tahun dan dibiayai oleh Google hingga akhirnya muncul Game TopHITS Pokemon GO seperti ini. Pembuat gamenya adalah orang yang sama dengan pembuat Google Earth yaitu John Hanke.

Dulunya Om John ini getol ngoprek aplikasi berbasis GPS seperti KEYHOLE yang menghubungkan peta dengan fotografi aerial (2000). Akhirnya Keyhole dibeli Google dan Om John diminta mengembangkan Google Earth. Di tahun 2004 sampai 2010 Om John mengembangkan Google Maps dan Google Street View.

Akhir 2010 Om John punya ide membuat game berbasis GPS dan cari kerjasama dengan Pokemon dengan membuat prototype easter egg Pokemon yang bisa dicari dengan fitur GPS. Ternyata dari sana Om John yang ganteng ini kepikiran bikin game yang lebih serius sehingga sekarang jadilah Game Pokemon GO di tahun 2016 ini…

Siap – siap Keblinger

Setelah saya coba versi bajakan game ini (karena untuk Indonesia belum keluar resminya ternyata). Layar Xiaomi saya langsung menunjukkan ada 3 keberadaan monster pokemon di sekitar saya. Saya coba keluar rumah eh, ketemu satu. Dengan sekali swipe, pokemon berhasil saya tangkap dan mendapat poin.

Saya jadi penasaran dengan keberadaan monster lainnya. Tapi untuk menangkap mereka saya harus keluar komplek dan memindai keberadaan mereka. Namun apa daya ternyata jagoan cilik saya ngajak main sehingga saya urung mencari monster saat itu.

Game ini berpotensi bikin kamu jadi ‘Keblinger’. Aduh, tepatnya adalah kamu akan lebih asyik sama hape kamu dibanding dengan lingkungan sekitar. Saya perhatikan teman-teman saya yang sedang mencari monster jalan kakinya jadi pelan karena terus-menerus melihat hape selama jalan. Saya takut mereka gak sadar sedang menyebrang trus ketabrak deh. Mending ketabrak pohon, kalau yang ketabrak bencong gimana?

Ada cerita lain. Banyak yang ngaku mereka menemukan berlimpah monster di mesjid ketimbang tempat lain. Sehingga muncul skeptis, sedang ada penodaan mesjid secara sistematis dari game ini. Tapi harus dikaji lebih jauh apakah memang begitu. Tapi faktanya sudah jelas, sekarang jadi berpotensi orang banyak ke mesjid bukan untuk beribadah, melainkan malah pada cari monster. Nah lho.

 

Saran saya tetap kembali ke sunnah Rasul… jadikan hiburan hanya untuk melepas kebosanan saja.. setelah itu kembalilah bekerja karena Allah lebih menyukai hambanya yang bekerja ketimbang banyak bermain – main..

, ,

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *